Friday, April 28, 2006

Pada tahun 1982, Thomas J. Peters dan Robert H. Waterman menulis sebuah buku "IN SEARCH OF EXCELLENCE: Lessons from America's Best Run Companies".

Buku ini segera saja menjadi best seller dan nyaris menjadi buku
pegangan wajib program MBA diseluruh dunia. Beberapa contoh perusahaan hi-tech yang disebut-sebut "Best Run Companies" antara lain IBM, XEROX memang masih bertahan hingga saat ini, tetapi sudah lama kehilangan mahkota juara. Beberapa perusahaan lain seperti Lanier, DEC, Wang malah sudah almarhum jauh-jauh hari.


Berikut ini adalah peringkat 10 besar perusahaan software pada tahun 1984, masing2 dengan penjualan tahunan mereka (annual revenue):
1. MicroPro (dikenal lewat WordStar)+ $60M
2. Microsoft (siapa yang tidak kenal) $55M
3. Lotus (dikenal lewat Lotus 1-2-3)* $53M
4. Digital Research (dulu ada DR Dos)+ $45M
5. Visicorp (pernah dengar VisiCalc)+ $43M
6. Ashton Tate (produsen dBase)+ $35M
7. Peachtree (Accounting Software)$21.7M
8. MicroFocus (pembuat COBOL)+ $15M
9. Software Publishing (SPC untuk presentasi)+ $14M
10.Broderbund (dikenal lewat PrintShop) $13M


Mari bandingkan dengan peringkat 10 besar perusahaan software 17 tahun kemudian pada tahun 2001.
1. Microsoft (Windows, Office, dll) $ 23845M
2. Adobe (Photoshop, Acrobat dll) $ 1266M
3. Novell (Netware, SUSE Linux) $ 1103M
4. Intuit (Quicken & Quickbooks) $ 1076M
5. Autodesk (AutoCAD) $ 926M
6. Symantec (Norton AntiVirus) $ 790M
7. Network Associates (McAfee Antivirus) $ 745M
8. Citrix (Metaframe) $ 479M
9. Macromedia (Flash, Freehand) $ 295M
10. Great Plains (Accounting Software) $ 250M


Enam dari sepuluh perusahaan yang sedemikian digdaya pada awal booming komputer pribadi (PC) sekarang sudah almarhum (+), sementara satu lainnya yang pada jamannya dulu sedemikian perkasa (no PC without it), Lotus saat ini sudah diambil alih oleh IBM dan nyaris tidak terdengar lagi kiprahnya.


Hebatnya, Microsoft yang dulunya juga sudah hebat, bukan sekedar berhasil memperbaiki peringkatnya, tetapi jauh meninggalkan pesaing terdekatnya dengan perbandingan 20:1. Didalam pasar software PC, penjualan Microsoft setara dengan penjualan top 100 perusahaan software lainnya dan menguasai 69% pangsa pasar sendirian.


Apakah karena Bill Gates sedemikian hebatnya dalam marketing? Jika betul demikian, kelihatannya orang-orang lebih baik berguru kepada Bill Gates daripada "guru" marketing Phillip Kotler.


Apakah dalam kurun waktu belasan tahun hanya Microsoft yang bisa meng-hire orang-orang terbaik, rasanya tidak juga. Perusahaan2 lain harusnya tidak kalah hebatnya dan mempunyai uang yang cukup banyak juga untuk attract orang-orang terbaik.


Apakah Microsoft mencapai ini karena fasilitas / monopoli? Kalau saja memang ada cara2 bisa mendapatkan monopoli....., mungkin sekolah2 bisnis juga perlu mengajarkannya.


Saya sedang membaca sebuah buku menarik, "IN SEARCH OF STUPIDITY" yang ditulis oleh Merrill R. Chapman. Menurut beliau, agar bisa survive, sebuah perusahaan tidak perlu terlalu hebat-hebat betul. Yang penting jangan membuat kesalahan-kesalahan yang terlalu konyol saja. Didalam buku ini R. Chapman memaparkan berbagai kesalahan konyol, bahkan yang dilakukan perusahaan-perusahaan yang dijadikan 'contoh barang' dalam buku In Search of Excellence.


Pertanyaan: Bagaimana Microsoft bisa menjadi sedemikian hebat sementara perusahaan software yang lain berguguran
Jawab: Microsoft paling sedikit melakukan kesalahan. Yang membuat perusahaan software lain berguguran lebih dikarenakan keputusan-keputusan manajemen yang salah, yang membawa pada keambrukan perusahaannya sendiri.



Just a snapshot from my inbox. Many people hate Microsoft for no reason, just because they don't like that giant software become richer and richer. I my self, I am not a pro MS nor hate it. Take my point from the story above: instead of being jealous for a man's success story, why don't we learn why he can achieve it and try to implement it in a better way. Open your mind and be a positive thinking person!

Tuesday, April 25, 2006

Jujur saja, saya bosan menalangi sesuatu yang janjinya akan diganti tapi ternyata cuma angin surga atau diganti tapi dibarengi muka merengut bersungut-sungut. Bukan masalah nominalnya tapi itu kan HAK saya dan saya paling tidak suka hak saya diambil semena-mena. Selain itu bila kita melanggar hak orang lain, sekecil dan seremeh apapun itu, di pengadilan masyhar nanti kita tetap diminta pertanggung jawabannya. Tidak lucu kalo cuma gara-gara pinjam sendok tanpa ijin atau nilep seribu rupiah *meski pemiliknya tentu tidak keberatan* kita dicambuk malaikat. Trust me, I know!


Saya pernah diberi tahu bahwa surga itu mahal. Dan maksudnya di sini bukan cuma menjauhi larangan-Nya tapi juga memperhatikan hal-hal yang bagi kita kecil seperti ini. Seems simple and silly but it is obviously a big matter.

Thursday, April 20, 2006

Ketika berjalan-jalan di sebuah plaza kelas atas di pusat Jakarta sehabis menghadiri acara di hotel bintang lima dekat situ, dengan mengenakan sepatu Pakalolo, kemeja Yves, celana seharga 80k (sesudah diskon), jam tangan buatan merk terkenal dari Jepang yang saya tidak tahu harganya karena ini hadiah, plus berhalo-halo dengan ponsel high-end buatan dua merk gabungan, sesaat saya merasa menjadi bagian dari kaum kelas atas Jakarta. Paling tidak saya dengan mudah memperoleh senyum manis dan anggukan dari para pramuniaga serta dilayani dengan hormat oleh para petugas. Saya tidak yakin akan mendapat perlakuan yang sama seandainya saya memakai pakaian kebesaran untuk jalan-jalan ke ITC: T-shirt dan sandal.


Padahal sebenarnya saya lebih nyaman dengan pakaian casual nan santai. Saya tidak harus berhati-hati ketika menenggak kopi agar tidak ada setetespun yang mampir ke baju. Haram hukumnya. Saya juga tidak harus lekas-lekas mengelap mulut dengan saputangan seharga 15k per tiga buah sehabis melahap sepotong waffle dengan es krim vanilla dan topping blueberry. Pengemis di pinggir plaza juga tidak akan senafsu itu menyodorkan mangkuk plastik kotornya dengan tatapan yang seolah-olah menuntut saya harus memberi.


Sempat saya terpikir untuk mampir sebentar membeli secangkir kecil kopi seharga 35k, sekedar bergaya hei-I'm-here-look-at-me-am-I-cool-or-what sambil menonton kaum eksekutif bersosialisasi tapi ide konyol itu langsung ditepis jauh-jauh. Toh sampai sekarang saya belum bisa mengerti dimana sedapnya kopi, jadi lebih baik langsung pulang sebelum kena peraturan konyol yang bernama "threesome" itu,

Wednesday, April 12, 2006

I say those Bandung cabmen are not gentle and coward. They are afraid of competition and change. They are not profesional but demand to be paid at profesional level. They are ignorant, know themselves as part of public service but they care nothing about their service quality. They do not respect their customer and very ego-sentris. They only want to take it as much as they can and give less in exchange. They know their service level is poor but they never want to improve. I might add that they are also stupid and idiot as well.


So I say go to hell to them and wishing they are all eliminated as soon as possible. I give my credit to Blue Bird in Bandung.

Tuesday, April 11, 2006

Kayla, Anugerah Terindah Untuk Kami..

Jika ada sebuah hadiah dari Tuhan yang sangat berharga bagi gue sampai saat ini, pastilah Kayla. My little sweet angel, Kayla. yeah, our little cute baby.

Sejak awal kehamilan saja, gue udah takjub banget pas USG pertama kali di dokter. Subhanallah. Allah itu maha besar ya. pas lihat di USG, janin yang masih kecil banget.. bearnya mungkin baru beberapa milli gitu. takjub, mengetahui bahwa ada kehidupan di perut gue.. sampai akhirnya janin tersebut besar dan semakin besar sampai akhirnya dilahirkan dengan wujud seorang bayi mungil nan cantik dan sehat! alhamdulillah.


Kalo ada yang bilang, akan ada kesempatan yang hilang atau tidak bisa dicapai karena kehamilan, bisa jadi benar. ya, dengan perut yang membuncit tentu saya aktivitas wanita sedikit terhalang. misalnya aja tidak bisa bepergian jauhlah, tidak bisa ikut diklat atau kursus ini itu, apalagi kalo kehamilan sdh 7 bulan ke atas! wuih! tapi.. tentu saja kesempatan yang hilang itu tidak sebanding dengan anugerah indah itu. so, gue gak menyesal telah kehilangan beberapa kesempatan selama gue hamil kemarin. sure, kayla, that greatest gift from Allah, is priceless! Dia adalah anugerah terindah untuk kami..
Saya suka jengkel kalo lagi nyetir ada yang protes ketika saya membunyikan klakson. Patut diingat bahwa:

1. Klakson mobil tidak dibuat untuk menganggur. Dia mesti dipakai.


2. Mobil tidak bisa bilang, "Permisi mas/mbak, tolong dong jangan di tengah jalan, saya mau lewat. Makasih......". Dia juga tidak bisa ngomong, "Eiit! Ampir nyerempet ikke! Sialan lu ya, jalan kagak pake mata. Awas ya, ntar ikke gigit baru tau rasa!"



3. Anak kecil jika bermain cenderung tidak memperhatikan sekelilingnya. Apalagi kalo main kejar-kejaran, dari tadinya ada di pinggir mereka bisa tiba-tiba saja pindah ke tengah jalan. Sebab itu kita wajib memberi tahu keberadaan kita. Caranya? Bunyikan klakson! Dan jangan samakan anak kecil dengan orang dewasa yang cukup diklakson pendek satu kali sudah mengerti, anak kecil biasanya perlu diklakson panjang. Tujuannya agar mereka betul-betul aware dengan kehadiran kita. Aman buat dia, aman juga buat kita. Itu sebabnya kenapa saya suka klakson agak ramai kalo ngelewatin gerombolan berandal kecil yang lagi main di pinggir jalan. so don't complain!


4. Orang indo entah buta warna atau tulalit punya kebiasaan berdiri bengong di pinggir jalan waktu lampu merah menyala (untuk mobil) dan baru menyeberang jalan ketika lampu hijau dan barisan mobil mulai bergerak. Imagine how stupid they are.


5. Kecepatan minimum di tol adalah 60 km/jam. Kurang dari itu berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain karena kemungkinan ditabrak dari belakang sangat besar. Dan jalan dengan kecepatan minimum berarti di lajur kiri, bukan lajur paling kanan dan tetap keukeh di situ meski sudah di-dim dan diklakson berulang kali. Mau ditabrak ya?


6. Kalo ada bundaran dan kita ingin memutar 180 derajat (U-turn), cara yang benar adalah dengan mengikuti arus mengitari bundaran membuat satu lingkaran penuh. Tapi masih ada pengemudi bodoh yang berbelok sebelum bundaran. Berbahaya buat dia karena otomatis ia harus melawan arus yang datang dari kanan. Berbahaya juga buat orang lain karena mobil yang datang dari arah berlawanan tidak bisa melihat dia.


7. Pengendara motor selalu berasumsi "karena saya bisa melihat mobil berarti mobil juga bisa melihat saya". Patut diingat kalo pandangan pengemudi mobil terbatas dan mobil butuh ruang gerak lebih banyak. Itu sebabnya kenapa klakson saya kerap berbunyi kalo ada motor yang terlalu dekat. Sekedar memberi tahu kalo posisi dia berbahaya, jika dia berhenti mendadak belum tentu saya bisa mengikuti.


So do not complain if my horn sounds since I know exactly what to do and as the man behind the steer, I know better what kind of situation we are facing off.

Tuesday, April 04, 2006

Scene took place on a British Airways flight between Johannesburg and London. A white woman, about 50 years old, was seated next to a black man. Obviously disturbed by this, she called the air Hostess.
"Madam, what is the matter," the hostess asked.
"You obviously do not see it then?" she responded. "You placed me next to a black man. I do not agree to sit next to someone from such a repugnant group. Give me an alternative seat."
"Be calm please," the hostess replied. "Almost all the places on this flight are taken. I will go to see if another place is available."


The Hostess went away and then came back a few minutes later. "Madam, just as I thought, there are no other available seats in the economy class. I spoke to the captain and he informed me that there is also no seat in the business class. All the same, we still have one place in the first class."


Before the woman could say anything, the hostess continued, "It is not usual for our company to permit someone from the economy class to sit in the first class. However, given the circumstances, the captain feels that it would be scandalous to make someone sit next to someone sooooo disgusting".
She turned to the black guy, and said, "Therefore, Sir, if you would like to, please collect your hand luggage, a seat awaits you in first class."
At that moment, the other passengers who were shocked by what they had just witnessed stood up and applauded.


This is a true story.



I know this story is an old one. Perhaps you have read it somewhere. I just love to read it again, accidentaly, it was found when I browse my harddisk. In office there is always a time a minute before the office hour ends when you have nothing to do and just wait for the bell rings. By this time you might want to explore your files instead of browsing. You probably will find the-long-forgotten document that you feel like the last time you open it was a century ago. Perhaps you will wonder to yourself, "I can't believe I still keep this file. What would I do that?"


But you may also find yourself smile alone when read those old files. It's a quite fun after all and I must say, sometimes if I find a good one, let's say a leisure article or just funny video clip, I feel like I have found a treasure.

Monday, April 03, 2006

Do you:
1. Watch infotainment?
2. Buy any infotainment tabloid?
3. First thing you do when turn the tv on is search for infotainment?
4. Pay attention and have a deep interest on almost every headline the infotainment delivers to you?
5. Place infotainment above all others? Even if a huge comet is running toward the earth and everybody is rush to mars, you still sit in front of your tv because you do not want to miss the story?


If for all those questions above the answer is yes, all I can say is *sigh*... Hello? anybody there? Is there still any normal human like me out there? What happened to the world?


I know infotainment probably the best choice when you have no idea what movie to watch, have nothing to do and there is no better option. Instead of suck sinetron, perhaps this one still better but hei infotainment just like junk food. Too many will kill you.