Starting by tomorrow, we will start a new year. Funny while everybody gets excited and is busy arrange a party, I don't feel the same about it. This is an ordinary day just like the other day and years for me are just a number.
The only good thing about it is that I can have another day off.
Friday, December 28, 2007
December always reminds me to rain fall, winter and snow. It represents cold, silent and lonely. But behind them all there is a tiny bit of peace that always makes people who touch it feel warm and be at ease. Paint an empty street covered with snow. Almost dark except a tiny dim light from the street lamps. And slowly, snow falls from above. It is December.
For such a sentimental reason, December is always welcome in the home of my heart.
For such a sentimental reason, December is always welcome in the home of my heart.
Wednesday, December 26, 2007
I used to be an optimistic-positive thinking person, seeing the glass is half-full instead of half-empty but today I feel not sure about it, feeling more pesimistic about tomorrow. Give me a solid, high skill and powerfull team. Give me a break to complete my research. In return, I'll take you jump to the next level. And mark my words: I'll catch you in surprise.
Wednesday I was off. I took my leave.
Thursday I was off. It was Idul Adha
Friday I was on *sigh*
Saturday I was off. It was weekend.
Sunday I was off *Need not to say*
Monday I was on *haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah.. (taking a looooong deep breath)
Tuesday I was off. It was Christmas
And now this morning is raining, streets are empty, most people still on their vacation and Google never stops playing holiday theme in their Doodle and I am on. I know I should be still off today!!!!
Thursday I was off. It was Idul Adha
Friday I was on *sigh*
Saturday I was off. It was weekend.
Sunday I was off *Need not to say*
Monday I was on *haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah.. (taking a looooong deep breath)
Tuesday I was off. It was Christmas
And now this morning is raining, streets are empty, most people still on their vacation and Google never stops playing holiday theme in their Doodle and I am on. I know I should be still off today!!!!
Tuesday, December 11, 2007
Beberapa catatan dari wiken kemarin dan kemarinnya lagi dan kemarin dulu: Pertama saya berhasil memperpanjang sim di mobil sim keliling. Hura. Prosesnya sekitar satu jam saja, antrian sedikit, tanpa calo dan total biaya yang dikeluarkan 104k dengan rincian 100k untuk biaya perpanjang sim yang tanpa kwitansi
, 2k beli pulpen untuk mengisi formulir *setelah dipakai, berikan pulpen pada pemohon sim yang lain biar mereka tidak perlu beli. Hitung-hitung beramal 2k*, 2k biaya teh botol untuk merayakan keberhasilan ini. *hura*
Kedua iseng masuk setarbak dan keluar dengan segelas ice blended frapuccino coffe. Setelah melalui satu minggu yang berat termasuk ujian nari balet, bolehlah sesekali manjain diri.
Ketiga kemarin mampir makan gado-gado di Gado-gado Boplo cabang Cassablanca. Tempatnya nyaman, cozy ala resto kelas menengah atas kaum urban. Harganya juga lumayan, gado-gado lontong seporsi besar dihargai 16k. Kalo ingin nasi putih atau lontongnya terpisah harganya beda lagi. Lontongnya besar-besar seperti lontong say.. maksudnya seperti lontong begitu lah. Sayur pembentuk gado-gado sederhana saja: tauge, bayam, kacang panjang, kentang, jagung, seiris daun selada dan setengah butir telur rebus, ditaburi dua-tiga keping emping dan tiga lembar kerupuk udang ukuran kecil. Terlalu sederhana untuk makanan rakyat kecil seharga rakyat besar. Empingnya seharusnya bisa lebih generous dan sayurnya lebih kaya. Kalo ditambah irisan timun dan tomat mestinya bisa lebih mantap. Perkecualian untuk bumbu gado-gadonya yang memang mantap karena dibuat dari kacang mete yang diblender halus. Untuk teman makan kemarin dipilih milkshake strawberry seharga 10k yang ternyata cuma dibuat dari pop ice murahan. Puh, rasanya lebih mirip sirup ketimbang susu kocok. Boleh saja mampir lagi cuma lebih baik pilih-pilih menu.
Kedua iseng masuk setarbak dan keluar dengan segelas ice blended frapuccino coffe. Setelah melalui satu minggu yang berat termasuk ujian nari balet, bolehlah sesekali manjain diri.
Ketiga kemarin mampir makan gado-gado di Gado-gado Boplo cabang Cassablanca. Tempatnya nyaman, cozy ala resto kelas menengah atas kaum urban. Harganya juga lumayan, gado-gado lontong seporsi besar dihargai 16k. Kalo ingin nasi putih atau lontongnya terpisah harganya beda lagi. Lontongnya besar-besar seperti lontong say.. maksudnya seperti lontong begitu lah. Sayur pembentuk gado-gado sederhana saja: tauge, bayam, kacang panjang, kentang, jagung, seiris daun selada dan setengah butir telur rebus, ditaburi dua-tiga keping emping dan tiga lembar kerupuk udang ukuran kecil. Terlalu sederhana untuk makanan rakyat kecil seharga rakyat besar. Empingnya seharusnya bisa lebih generous dan sayurnya lebih kaya. Kalo ditambah irisan timun dan tomat mestinya bisa lebih mantap. Perkecualian untuk bumbu gado-gadonya yang memang mantap karena dibuat dari kacang mete yang diblender halus. Untuk teman makan kemarin dipilih milkshake strawberry seharga 10k yang ternyata cuma dibuat dari pop ice murahan. Puh, rasanya lebih mirip sirup ketimbang susu kocok. Boleh saja mampir lagi cuma lebih baik pilih-pilih menu.
Monday, December 10, 2007
Friday, December 07, 2007
You know, even a song can mean anything. You open winamp and load the playlist. Add songs and click the play button. First song goes without you even notice and so as the second one. Now here comes the third song and all of a sudden you stop at once. You are staring blanky and for a second, just a second you are taken away back to yesterday. And you feel like you are completely return there, to that day. A day that means so much.
A moment later you blink your eyes and find your self back to present. There is something flying away inside here, can't see it but can feel it, can't tell what it is but somehow you know exactly what it is. And how you wish you can keep the day in your hands.
Feel the power of memory
A moment later you blink your eyes and find your self back to present. There is something flying away inside here, can't see it but can feel it, can't tell what it is but somehow you know exactly what it is. And how you wish you can keep the day in your hands.
Feel the power of memory
Wednesday, December 05, 2007
MS Access is never intended to be used in a client-server or n-tier typical application. It is lack of locking capability, resource sharing, performance monitoring and has problem with reliability when its size reaches hundred megabytes. Sharing it in a client-server typical application is something that only a fool will do.
If you're looking for a light-weight, easy-to-use, local database for temporary data, have no intention to keep it for years and if it is corrupt you can easily create a new one then MS Access is the answer. If you're requirements are far more beyond it then take a look at RDBMS such as SQL Server or Oracle.
If you're looking for a light-weight, easy-to-use, local database for temporary data, have no intention to keep it for years and if it is corrupt you can easily create a new one then MS Access is the answer. If you're requirements are far more beyond it then take a look at RDBMS such as SQL Server or Oracle.
Friday, November 30, 2007
Tuesday, November 27, 2007
Friday, November 23, 2007
I miss SeaQuest DSV, Star Trek series, Babylon 5, Space Above and Beyond. Yes I am a fan of sci-fi but instead of group of people with special ability I prefer sophisticated star ship, deadly star fighter and interstellar travelling. Where are they now? They have gone beyond the star, I guess.
And I do miss them all.
And I do miss them all.
Monday, November 19, 2007
i just wanna feel real love
feel the home that i live in
cause i got too much life
running through my veins, going to waste
i just wanna feel real love
in a life ever after
there’s a hole in my soul
you can see it in my face
it’s a real big place.
*Robbie Williams - Feel*
Powered by ScribeFire.
Friday, November 16, 2007
Ada beberapa cara untuk ke Yogya dari Jakarta. Pertama tentu saja dengan membawa kendaraan sendiri, entah itu sepeda, becak, bajaj, motor atau mobil. Lama perjalanan sekitar 12 jam termasuk istirahat beberapa kali. Ini kalau dengan mobil, jika naik becak sudah tentu bakal molor apalagi kalau selama perjalanan si abang becak sering istirahat yang sekali berhenti bisa makan waktu satu jam termasuk dua gelas kopi dan beberapa linting rokok kretek.
Cara kedua dengan naik kereta api. Ada banyak pilihan jenis kereta tergantung budget, kelas bisnis KA Senja Utama tiketnya sekitar 100 ribu-an. Non ac dan berangkat dari stasiun Senen. Kelas eksekutif KA Taksaka tiketnya minimal 200 ribu, bisa naik pada peak season. AC, berangkat dari stasiun Gambir dan di kereta mendapat jatah selimut, bantal, dua potong roti dan segelas air mineral. Untuk Taksaka ada dua pilihan jadwal, pagi atau malam. Yang jadi favorit adalah Taksaka malam karena waktu perjalanan yang sekitar 8-9 jam, jadi kalau berangkat malam, sampai di stasiun Tugu Yogya sekitar jam 6-7 pagi. Waktu yang pas untuk mulai mengeksplorasi Yogya karena di saat itu para penjual gudeg dan soto baru saja selesai menata dagangannya.
Cara ketiga dengan naik pesawat. Harga tiket bervariasi tergantung seat dan airlines yang dipilih tapi rata-rata berkisar antara 350k - 700k. Beberapa airlines menjual promo seat yang tiketnya setara atau lebih murah dari tiket kereta tapi seat seperti ini sangat jarang, jumlahnya terbatas dan dapatnya untung-untungan. Lama perjalanan dengan pesawat sekitar 50 menit. Disarankan memilih airlines yang tidak hobi tergelincir dari landasan atau nyasar karena panjang landasan Adisucipto Yogya yang pendek, kalau pilotnya tidak jago bisa-bisa mendarat di sawah. Sebaiknya juga kalau naik pesawat ke Yogya, jangan pilih penerbangan malam sebab selain landasannya pendek, lokasi bandara Adisucipto sendiri dijepit bangunan-bangunan. Dulunya memang sekitar bandara masih kosong tapi sejalan dengan perkembangan kota, banyak hotel dan plaza dibangun sehingga bandara seolah-olah dikepung.
Cara keempat dengan jalan kaki. Modalnya cuma air minum, balsem, dan duit secukupnya untuk nebeng bis jika capek jalan kaki. Jangan lupa bawa walk-counter Anlene biar tahu sudah 10.000 langkah belum. Tidak disarankan untuk orang yang lemah jantung, lemah syaraf dan masih punya akal sehat.
Cara kelima dengan memejamkan mata, berkonsentrasi penuh pada tempat tujuan. Dijamin ketika membuka mata kembali kita sudah berada di Yoyga. Hemat waktu dan hemat fulus. Sayangnya cara ini membutuhkan skill "manipulating space-time continuum" seperti yang dimiliki Hiro Nakamura dan tidak ada jaminan ketika sampai di Yogya kita masih berada dalam rentang waktu yang sama. Biasanya sih kalau tidak lompat ke masa depan, ya mundur ke masa lalu saat Belanda masih berkuasa.
Jadi, kita ke Yogya?
Cara kedua dengan naik kereta api. Ada banyak pilihan jenis kereta tergantung budget, kelas bisnis KA Senja Utama tiketnya sekitar 100 ribu-an. Non ac dan berangkat dari stasiun Senen. Kelas eksekutif KA Taksaka tiketnya minimal 200 ribu, bisa naik pada peak season. AC, berangkat dari stasiun Gambir dan di kereta mendapat jatah selimut, bantal, dua potong roti dan segelas air mineral. Untuk Taksaka ada dua pilihan jadwal, pagi atau malam. Yang jadi favorit adalah Taksaka malam karena waktu perjalanan yang sekitar 8-9 jam, jadi kalau berangkat malam, sampai di stasiun Tugu Yogya sekitar jam 6-7 pagi. Waktu yang pas untuk mulai mengeksplorasi Yogya karena di saat itu para penjual gudeg dan soto baru saja selesai menata dagangannya.
Cara ketiga dengan naik pesawat. Harga tiket bervariasi tergantung seat dan airlines yang dipilih tapi rata-rata berkisar antara 350k - 700k. Beberapa airlines menjual promo seat yang tiketnya setara atau lebih murah dari tiket kereta tapi seat seperti ini sangat jarang, jumlahnya terbatas dan dapatnya untung-untungan. Lama perjalanan dengan pesawat sekitar 50 menit. Disarankan memilih airlines yang tidak hobi tergelincir dari landasan atau nyasar karena panjang landasan Adisucipto Yogya yang pendek, kalau pilotnya tidak jago bisa-bisa mendarat di sawah. Sebaiknya juga kalau naik pesawat ke Yogya, jangan pilih penerbangan malam sebab selain landasannya pendek, lokasi bandara Adisucipto sendiri dijepit bangunan-bangunan. Dulunya memang sekitar bandara masih kosong tapi sejalan dengan perkembangan kota, banyak hotel dan plaza dibangun sehingga bandara seolah-olah dikepung.
Cara keempat dengan jalan kaki. Modalnya cuma air minum, balsem, dan duit secukupnya untuk nebeng bis jika capek jalan kaki. Jangan lupa bawa walk-counter Anlene biar tahu sudah 10.000 langkah belum. Tidak disarankan untuk orang yang lemah jantung, lemah syaraf dan masih punya akal sehat.
Cara kelima dengan memejamkan mata, berkonsentrasi penuh pada tempat tujuan. Dijamin ketika membuka mata kembali kita sudah berada di Yoyga. Hemat waktu dan hemat fulus. Sayangnya cara ini membutuhkan skill "manipulating space-time continuum" seperti yang dimiliki Hiro Nakamura dan tidak ada jaminan ketika sampai di Yogya kita masih berada dalam rentang waktu yang sama. Biasanya sih kalau tidak lompat ke masa depan, ya mundur ke masa lalu saat Belanda masih berkuasa.
Jadi, kita ke Yogya?
Subscribe to:
Posts (Atom)