Wednesday, May 17, 2006
Let's say you build something. A system. It goes well and seems that everybody is happy. But actually, if you dig deeper it still can be improve. But your ego prevents you from hearing other's opinion. You become very subjective and easily get fractious. Then you are going nowhere.
I know some people like it. I know some people who speak bad about us in behind. I know some people who think they are better and refuse to take advice. I know some people who play innocent but their heart are as dark as the night and they smelt like carrion. Trust me I know and I've found some. I've been discovered them since a long time ago and so far I do nothing but watch. It is funny somehow, playing a spy on them. To such a people like them I give nothing but a shit and I pay no respect even a little bit. I think I will just let them with their stupidity.
I know some people like it. I know some people who speak bad about us in behind. I know some people who think they are better and refuse to take advice. I know some people who play innocent but their heart are as dark as the night and they smelt like carrion. Trust me I know and I've found some. I've been discovered them since a long time ago and so far I do nothing but watch. It is funny somehow, playing a spy on them. To such a people like them I give nothing but a shit and I pay no respect even a little bit. I think I will just let them with their stupidity.
Tuesday, May 16, 2006
Monday, May 15, 2006
Selain mie titi, kita juga sempat mencoba bakso makassar. Omong-omong soal bakso, kita sampai tiga kali keluar makan bakso, masing-masing di tempat yang berbeda. Yang pertama hasilnya mengecewakan, yang kedua memuaskan lantaran kita langsung test di kios paling top di Makassar. Yang ketiga sebenarnya tidak direncanakan, cuma sekedar iseng lewat lalu mampir. Bakso Makassar disebut Nyuk Nyang. Konon aslinya terbuat dari daging babi lalu seiring berlalunya waktu dibuat juga dari daging sapi.
Berbeda dengan bakso di Jawa, Nyuk Nyang terbagi dalam tiga jenis: bakso halus, bakso kasar dan bakso goreng. Bakso halus bentuknya sama persis dengan yang kita kenal selama ini. Bulat abu-abu dengan permukaan yang halus licin. Bakso kasar berwarna hitam, dengan bentuk yang tidak karuan, bentol sana-sini. Ketika digigit, lebih liat dan lebih lembut ketimbang bakso halus. Bakso goreng bentuk dan teksturnya mirip empek-empek bulat dari palembang, bulat dengan warna kuning emas kecoklatan. Rasanya garing di luar dan renyah di dalam. Orang sini menyebutnya kerupuk.
Biasanya orang Makassar kalo pesan bakso yang jumlahnya ekstra banyak justru bakso kasar, nomor dua bakso goreng lalu yang terakhir bakso halus. Dari lima butir bakso di mangkuk, bakso halus paling hanya satu atau dua. Sisanya bakso kasar. Bakso goreng disajikan di mangkuk terpisah. Cara makan Nyuk Nyang khas Makassar berbeda dengan cara makan bakso yang selama ini kita kenal. Pertama sambal dituang di piring kecil, sekali lagi ini sambal kuning, bukan saus sambal botolan. Lalu diberi perasan jeruk nipis dan kecap bila suka. Saya perhatikan orang Makassar suka sekali memakai jeruk nipis dalam hidangannya, hampir dalam setiap masakan khas sana selalu diberi jeruk sebagai topping akhir. Dan di meja selalu disediakan potongan jeruk nipis dalam porsi yang wah.
Kembali pada Nyuk Nyang di atas, sesudah racikan sambal dirasa pas dengan selera barulah dengan garpu, bakso dicocol ke piring sambal terus dimakan. Sesekali dibarengi dengan menghirup kuah yang hangat. Sebagian orang mencidukkan racikan sambal + jeruk + kecap tadi ke mangkuk sehingga kuah baksonya tercampur, lalu di atasnya ditaburi potongan daun bawang. Rasanya gurih, segar dan pedas. Sedap tidaknya kuah bakso sebenarnya tergantung keahlian kita meracik ini. Nyuk Nyang biasanya dimakan dengan buras, sejenis lontong Makassar. Dengan sendok, buras dipotong kecil-kecil lalu dicemplungkan ke mangkuk. Makan bakso dengan lontong masih menjadi kombinasi yang aneh bagi saya, bahkan sampai saat ini. Sebab itu saya bertahan tidak menyentuh buras yang terhidang di meja meski sudah ditawari kiri-kanan. Di Makassar, ketika makan Nyuk Nyang, jarang orang yang menghabiskan kuahnya. Biasanya mereka minta tambah bakso kasar atau bakso goreng, kuah disisakan supaya perut tidak terlalu penuh.
Kios Nyuk Nyang paling terkenal di sana mungkin Ati Raja di jalan Gunung Merapi. Tempatnya kecil tapi larisnya manis. Dari tiga tempat bakso yang saya coba, yang paling pas ya cuma Ati Raja itu. Tempat bakso ketiga yang dikunjungi adalah kios Sentosa di pinggiran pantai Losari. Tempatnya asyik karena sambil makan kita bisa memandang laut lepas. Baksonya sedikit berbeda dengan Ati Raja, disajikan dalam potongan besar dan porsi besar dalam mangkuk besar pula, mirip mangkuk ramen jepang yang gede itu. Saking besarnya akhirnya kita cuma pesan satu mangkuk untuk berdua. Itupun tidak habis. Rasanya buat saya sih biasa aja. Masih lebih sedap Ati Raja.
Selain bakso, di Sentosa kita juga memesan es pisang ijo. Ini juga satu dari sekian banyak hidangan khas Makassar. Pisang rebus dibalut adonan tepung warna hijau ditaruh di mangkuk, lalu disiram bubur sum-sum kemudian diberi serutan es, dan terakhir sebagai toppingnya adalah siraman sirup merah dan susu kental manis. Sama seperti sambal bakso, sirup merah yang dipakai bukan produk pabrikan seperti sirup abc atau lainnya. Sirupnya harus khas Makassar yang tidak diproduksi di tempat lain. Di Jakarta kita pernah mencoba es pisang ijo yang memakai sirup biasa. Heh, istri langsung komplain habis-habisan. "Rasanya jadi enggak kena" katanya.
Es pisang ijo ini memang segar. Rahasianya selain di sirupnya juga pada pisangnya. Kalo pisangnya keras hmm benar-benar nightmare. Tapi kalo empuk, uhm.. Buat saya es palubutung mungkin lebih pas dibanding es pisang ijo. Palubutung mirip seperti es pisang ijo, hanya pisangnya tidak dibalut adonan tepung sehingga lebih ringan dan tidak terlalu mengenyangkan seperti saudaranya itu.
Berbeda dengan bakso di Jawa, Nyuk Nyang terbagi dalam tiga jenis: bakso halus, bakso kasar dan bakso goreng. Bakso halus bentuknya sama persis dengan yang kita kenal selama ini. Bulat abu-abu dengan permukaan yang halus licin. Bakso kasar berwarna hitam, dengan bentuk yang tidak karuan, bentol sana-sini. Ketika digigit, lebih liat dan lebih lembut ketimbang bakso halus. Bakso goreng bentuk dan teksturnya mirip empek-empek bulat dari palembang, bulat dengan warna kuning emas kecoklatan. Rasanya garing di luar dan renyah di dalam. Orang sini menyebutnya kerupuk.
Biasanya orang Makassar kalo pesan bakso yang jumlahnya ekstra banyak justru bakso kasar, nomor dua bakso goreng lalu yang terakhir bakso halus. Dari lima butir bakso di mangkuk, bakso halus paling hanya satu atau dua. Sisanya bakso kasar. Bakso goreng disajikan di mangkuk terpisah. Cara makan Nyuk Nyang khas Makassar berbeda dengan cara makan bakso yang selama ini kita kenal. Pertama sambal dituang di piring kecil, sekali lagi ini sambal kuning, bukan saus sambal botolan. Lalu diberi perasan jeruk nipis dan kecap bila suka. Saya perhatikan orang Makassar suka sekali memakai jeruk nipis dalam hidangannya, hampir dalam setiap masakan khas sana selalu diberi jeruk sebagai topping akhir. Dan di meja selalu disediakan potongan jeruk nipis dalam porsi yang wah.
Kembali pada Nyuk Nyang di atas, sesudah racikan sambal dirasa pas dengan selera barulah dengan garpu, bakso dicocol ke piring sambal terus dimakan. Sesekali dibarengi dengan menghirup kuah yang hangat. Sebagian orang mencidukkan racikan sambal + jeruk + kecap tadi ke mangkuk sehingga kuah baksonya tercampur, lalu di atasnya ditaburi potongan daun bawang. Rasanya gurih, segar dan pedas. Sedap tidaknya kuah bakso sebenarnya tergantung keahlian kita meracik ini. Nyuk Nyang biasanya dimakan dengan buras, sejenis lontong Makassar. Dengan sendok, buras dipotong kecil-kecil lalu dicemplungkan ke mangkuk. Makan bakso dengan lontong masih menjadi kombinasi yang aneh bagi saya, bahkan sampai saat ini. Sebab itu saya bertahan tidak menyentuh buras yang terhidang di meja meski sudah ditawari kiri-kanan. Di Makassar, ketika makan Nyuk Nyang, jarang orang yang menghabiskan kuahnya. Biasanya mereka minta tambah bakso kasar atau bakso goreng, kuah disisakan supaya perut tidak terlalu penuh.
Es pisang ijo ini memang segar. Rahasianya selain di sirupnya juga pada pisangnya. Kalo pisangnya keras hmm benar-benar nightmare. Tapi kalo empuk, uhm.. Buat saya es palubutung mungkin lebih pas dibanding es pisang ijo. Palubutung mirip seperti es pisang ijo, hanya pisangnya tidak dibalut adonan tepung sehingga lebih ringan dan tidak terlalu mengenyangkan seperti saudaranya itu.
Friday, May 12, 2006
Bukannya mau menyaingi Bondan Winarno dalam acara BCRN-nya, cuma sekedar mengulas jajanan di sana. Banyak yang bilang kerjaannya si Bondan enak banget, jalan-jalan, makan-makan dapat duit pula. Yang kerap bikin orang keki biasanya kalo ada adegan Bondan mencicipi makanan di suatu tempat sambil berujar, "hmmm.. satenya empuk sekali pak" lalu langsung disambung, "jangan kemana-mana pemirsa. Setelah ini kita masih akan mencicipi lagi jajanan khas " Enaknya, makan terus..
Dari sebelum berangkat istri sudah ribut ingin makan Mie Titi *awas jangan kelebihan 't'-nya
* maka jadilah setelah semua barang ditaruh di rumah, kita keluar cari Mie Titi buat makan malam. Buat yang belum tahu, Mie Titi adalah penganan mie dari Makassar. Saya tidak tahu ini sebaiknya digolongkan mie goreng atau mie kuah. Kalo dimasukkan genre mie goreng kenyataannya toh ada kuahnya tapi kalo disebut mie kuah juga tidak tepat karena mie-nya digoreng dan kuahnya tidak banyak *nyemek, sebagian orang menyebutnya* dan kental. Orang sana sendiri menyebutnya saus, entah saus apa. Yang paling khas dari Mie Titi ini adalah mie-nya tentu saja. Tipis, kecil dan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Di Jakarta ada banyak tempat makan khas Makassar yang juga menyajikan Mie Titi tapi istri selalu mengklaim mie-nya tidak sama dengan yang ada di kota asal.
Waktu pesan sempat ditanya mau porsi besar atau kecil, spontan kita menjawab "Besar!" Namanya juga kelaparan dari siang tidak makan. Mie-nya digoreng kering lalu ditata di piring. Di atasnya kemudian disiram saus kental yang sudah dicampur sayuran, cacahan daging ayam dan udang. Sausnya bukan basa-basi melainkan dalam porsi generous hingga mie-nya tergenang. Sebelum disantap diberi perasan jeruk nipis dan sambal kalau suka. Sambalnya bukan saus sambal botolan melainkan sambal khas Makassar, agak encer dan berwarna kuning-oranye. Rasanya jadi perpaduan asam-pedas-gurih dan segar. Pedas jelas dari sambalnya, asam segar berkat air jeruk, gurih dari sausnya dan paduan daging ayam dan udang yang lembut. Dan lantaran mie-nya digoreng kering mirip kerupuk, ketika dikunyah ada sensasi kriuk-kriuknya. Potongan mie yang garing kering itu jadi lembut di lidah setelah bercampur dengan saus. Rasanya? Mantaaaap. Huaduh, tiba-tiba saya jadi ingin makan lagi
Waktu pesan sempat ditanya mau porsi besar atau kecil, spontan kita menjawab "Besar!" Namanya juga kelaparan dari siang tidak makan. Mie-nya digoreng kering lalu ditata di piring. Di atasnya kemudian disiram saus kental yang sudah dicampur sayuran, cacahan daging ayam dan udang. Sausnya bukan basa-basi melainkan dalam porsi generous hingga mie-nya tergenang. Sebelum disantap diberi perasan jeruk nipis dan sambal kalau suka. Sambalnya bukan saus sambal botolan melainkan sambal khas Makassar, agak encer dan berwarna kuning-oranye. Rasanya jadi perpaduan asam-pedas-gurih dan segar. Pedas jelas dari sambalnya, asam segar berkat air jeruk, gurih dari sausnya dan paduan daging ayam dan udang yang lembut. Dan lantaran mie-nya digoreng kering mirip kerupuk, ketika dikunyah ada sensasi kriuk-kriuknya. Potongan mie yang garing kering itu jadi lembut di lidah setelah bercampur dengan saus. Rasanya? Mantaaaap. Huaduh, tiba-tiba saya jadi ingin makan lagi
Sayangnya pulang dari sana si kecil malah batuk pilek. Huh, ketularan orang-orang rumah sih. Mana di sana sirkulasi udaranya kurang, banyak debu karena jalanan depan rumah lagi diaspal plus kualitas air yang jelek. Kasihan amat kamu nak, jadi kurusan deh sekarang.
Friday, April 28, 2006
Pada tahun 1982, Thomas J. Peters dan Robert H. Waterman menulis sebuah buku "IN SEARCH OF EXCELLENCE: Lessons from America's Best Run Companies".
Buku ini segera saja menjadi best seller dan nyaris menjadi buku
pegangan wajib program MBA diseluruh dunia. Beberapa contoh perusahaan hi-tech yang disebut-sebut "Best Run Companies" antara lain IBM, XEROX memang masih bertahan hingga saat ini, tetapi sudah lama kehilangan mahkota juara. Beberapa perusahaan lain seperti Lanier, DEC, Wang malah sudah almarhum jauh-jauh hari.
Berikut ini adalah peringkat 10 besar perusahaan software pada tahun 1984, masing2 dengan penjualan tahunan mereka (annual revenue):
1. MicroPro (dikenal lewat WordStar)+ $60M
2. Microsoft (siapa yang tidak kenal) $55M
3. Lotus (dikenal lewat Lotus 1-2-3)* $53M
4. Digital Research (dulu ada DR Dos)+ $45M
5. Visicorp (pernah dengar VisiCalc)+ $43M
6. Ashton Tate (produsen dBase)+ $35M
7. Peachtree (Accounting Software)$21.7M
8. MicroFocus (pembuat COBOL)+ $15M
9. Software Publishing (SPC untuk presentasi)+ $14M
10.Broderbund (dikenal lewat PrintShop) $13M
Mari bandingkan dengan peringkat 10 besar perusahaan software 17 tahun kemudian pada tahun 2001.
1. Microsoft (Windows, Office, dll) $ 23845M
2. Adobe (Photoshop, Acrobat dll) $ 1266M
3. Novell (Netware, SUSE Linux) $ 1103M
4. Intuit (Quicken & Quickbooks) $ 1076M
5. Autodesk (AutoCAD) $ 926M
6. Symantec (Norton AntiVirus) $ 790M
7. Network Associates (McAfee Antivirus) $ 745M
8. Citrix (Metaframe) $ 479M
9. Macromedia (Flash, Freehand) $ 295M
10. Great Plains (Accounting Software) $ 250M
Enam dari sepuluh perusahaan yang sedemikian digdaya pada awal booming komputer pribadi (PC) sekarang sudah almarhum (+), sementara satu lainnya yang pada jamannya dulu sedemikian perkasa (no PC without it), Lotus saat ini sudah diambil alih oleh IBM dan nyaris tidak terdengar lagi kiprahnya.
Hebatnya, Microsoft yang dulunya juga sudah hebat, bukan sekedar berhasil memperbaiki peringkatnya, tetapi jauh meninggalkan pesaing terdekatnya dengan perbandingan 20:1. Didalam pasar software PC, penjualan Microsoft setara dengan penjualan top 100 perusahaan software lainnya dan menguasai 69% pangsa pasar sendirian.
Apakah karena Bill Gates sedemikian hebatnya dalam marketing? Jika betul demikian, kelihatannya orang-orang lebih baik berguru kepada Bill Gates daripada "guru" marketing Phillip Kotler.
Apakah dalam kurun waktu belasan tahun hanya Microsoft yang bisa meng-hire orang-orang terbaik, rasanya tidak juga. Perusahaan2 lain harusnya tidak kalah hebatnya dan mempunyai uang yang cukup banyak juga untuk attract orang-orang terbaik.
Apakah Microsoft mencapai ini karena fasilitas / monopoli? Kalau saja memang ada cara2 bisa mendapatkan monopoli....., mungkin sekolah2 bisnis juga perlu mengajarkannya.
Saya sedang membaca sebuah buku menarik, "IN SEARCH OF STUPIDITY" yang ditulis oleh Merrill R. Chapman. Menurut beliau, agar bisa survive, sebuah perusahaan tidak perlu terlalu hebat-hebat betul. Yang penting jangan membuat kesalahan-kesalahan yang terlalu konyol saja. Didalam buku ini R. Chapman memaparkan berbagai kesalahan konyol, bahkan yang dilakukan perusahaan-perusahaan yang dijadikan 'contoh barang' dalam buku In Search of Excellence.
Pertanyaan: Bagaimana Microsoft bisa menjadi sedemikian hebat sementara perusahaan software yang lain berguguran
Jawab: Microsoft paling sedikit melakukan kesalahan. Yang membuat perusahaan software lain berguguran lebih dikarenakan keputusan-keputusan manajemen yang salah, yang membawa pada keambrukan perusahaannya sendiri.
Just a snapshot from my inbox. Many people hate Microsoft for no reason, just because they don't like that giant software become richer and richer. I my self, I am not a pro MS nor hate it. Take my point from the story above: instead of being jealous for a man's success story, why don't we learn why he can achieve it and try to implement it in a better way. Open your mind and be a positive thinking person!
Tuesday, April 25, 2006
Jujur saja, saya bosan menalangi sesuatu yang janjinya akan diganti tapi ternyata cuma angin surga atau diganti tapi dibarengi muka merengut bersungut-sungut. Bukan masalah nominalnya tapi itu kan HAK saya dan saya paling tidak suka hak saya diambil semena-mena. Selain itu bila kita melanggar hak orang lain, sekecil dan seremeh apapun itu, di pengadilan masyhar nanti kita tetap diminta pertanggung jawabannya. Tidak lucu kalo cuma gara-gara pinjam sendok tanpa ijin atau nilep seribu rupiah *meski pemiliknya tentu tidak keberatan* kita dicambuk malaikat. Trust me, I know!
Saya pernah diberi tahu bahwa surga itu mahal. Dan maksudnya di sini bukan cuma menjauhi larangan-Nya tapi juga memperhatikan hal-hal yang bagi kita kecil seperti ini. Seems simple and silly but it is obviously a big matter.
Saya pernah diberi tahu bahwa surga itu mahal. Dan maksudnya di sini bukan cuma menjauhi larangan-Nya tapi juga memperhatikan hal-hal yang bagi kita kecil seperti ini. Seems simple and silly but it is obviously a big matter.
Thursday, April 20, 2006
Ketika berjalan-jalan di sebuah plaza kelas atas di pusat Jakarta sehabis menghadiri acara di hotel bintang lima dekat situ, dengan mengenakan sepatu Pakalolo, kemeja Yves, celana seharga 80k (sesudah diskon), jam tangan buatan merk terkenal dari Jepang yang saya tidak tahu harganya karena ini hadiah, plus berhalo-halo dengan ponsel high-end buatan dua merk gabungan, sesaat saya merasa menjadi bagian dari kaum kelas atas Jakarta. Paling tidak saya dengan mudah memperoleh senyum manis dan anggukan dari para pramuniaga serta dilayani dengan hormat oleh para petugas. Saya tidak yakin akan mendapat perlakuan yang sama seandainya saya memakai pakaian kebesaran untuk jalan-jalan ke ITC: T-shirt dan sandal.
Padahal sebenarnya saya lebih nyaman dengan pakaian casual nan santai. Saya tidak harus berhati-hati ketika menenggak kopi agar tidak ada setetespun yang mampir ke baju. Haram hukumnya. Saya juga tidak harus lekas-lekas mengelap mulut dengan saputangan seharga 15k per tiga buah sehabis melahap sepotong waffle dengan es krim vanilla dan topping blueberry. Pengemis di pinggir plaza juga tidak akan senafsu itu menyodorkan mangkuk plastik kotornya dengan tatapan yang seolah-olah menuntut saya harus memberi.
Sempat saya terpikir untuk mampir sebentar membeli secangkir kecil kopi seharga 35k, sekedar bergaya hei-I'm-here-look-at-me-am-I-cool-or-what sambil menonton kaum eksekutif bersosialisasi tapi ide konyol itu langsung ditepis jauh-jauh. Toh sampai sekarang saya belum bisa mengerti dimana sedapnya kopi, jadi lebih baik langsung pulang sebelum kena peraturan konyol yang bernama "threesome" itu,
Padahal sebenarnya saya lebih nyaman dengan pakaian casual nan santai. Saya tidak harus berhati-hati ketika menenggak kopi agar tidak ada setetespun yang mampir ke baju. Haram hukumnya. Saya juga tidak harus lekas-lekas mengelap mulut dengan saputangan seharga 15k per tiga buah sehabis melahap sepotong waffle dengan es krim vanilla dan topping blueberry. Pengemis di pinggir plaza juga tidak akan senafsu itu menyodorkan mangkuk plastik kotornya dengan tatapan yang seolah-olah menuntut saya harus memberi.
Sempat saya terpikir untuk mampir sebentar membeli secangkir kecil kopi seharga 35k, sekedar bergaya hei-I'm-here-look-at-me-am-I-cool-or-what sambil menonton kaum eksekutif bersosialisasi tapi ide konyol itu langsung ditepis jauh-jauh. Toh sampai sekarang saya belum bisa mengerti dimana sedapnya kopi, jadi lebih baik langsung pulang sebelum kena peraturan konyol yang bernama "threesome" itu,
Wednesday, April 12, 2006
I say those Bandung cabmen are not gentle and coward. They are afraid of competition and change. They are not profesional but demand to be paid at profesional level. They are ignorant, know themselves as part of public service but they care nothing about their service quality. They do not respect their customer and very ego-sentris. They only want to take it as much as they can and give less in exchange. They know their service level is poor but they never want to improve. I might add that they are also stupid and idiot as well.
So I say go to hell to them and wishing they are all eliminated as soon as possible. I give my credit to Blue Bird in Bandung.
So I say go to hell to them and wishing they are all eliminated as soon as possible. I give my credit to Blue Bird in Bandung.
Tuesday, April 11, 2006
Kayla, Anugerah Terindah Untuk Kami..
Jika ada sebuah hadiah dari Tuhan yang sangat berharga bagi gue sampai saat ini, pastilah Kayla. My little sweet angel, Kayla. yeah, our little cute baby.
Sejak awal kehamilan saja, gue udah takjub banget pas USG pertama kali di dokter. Subhanallah. Allah itu maha besar ya. pas lihat di USG, janin yang masih kecil banget.. bearnya mungkin baru beberapa milli gitu. takjub, mengetahui bahwa ada kehidupan di perut gue.. sampai akhirnya janin tersebut besar dan semakin besar sampai akhirnya dilahirkan dengan wujud seorang bayi mungil nan cantik dan sehat! alhamdulillah.
Kalo ada yang bilang, akan ada kesempatan yang hilang atau tidak bisa dicapai karena kehamilan, bisa jadi benar. ya, dengan perut yang membuncit tentu saya aktivitas wanita sedikit terhalang. misalnya aja tidak bisa bepergian jauhlah, tidak bisa ikut diklat atau kursus ini itu, apalagi kalo kehamilan sdh 7 bulan ke atas! wuih! tapi.. tentu saja kesempatan yang hilang itu tidak sebanding dengan anugerah indah itu. so, gue gak menyesal telah kehilangan beberapa kesempatan selama gue hamil kemarin. sure, kayla, that greatest gift from Allah, is priceless! Dia adalah anugerah terindah untuk kami..
Kalo ada yang bilang, akan ada kesempatan yang hilang atau tidak bisa dicapai karena kehamilan, bisa jadi benar. ya, dengan perut yang membuncit tentu saya aktivitas wanita sedikit terhalang. misalnya aja tidak bisa bepergian jauhlah, tidak bisa ikut diklat atau kursus ini itu, apalagi kalo kehamilan sdh 7 bulan ke atas! wuih! tapi.. tentu saja kesempatan yang hilang itu tidak sebanding dengan anugerah indah itu. so, gue gak menyesal telah kehilangan beberapa kesempatan selama gue hamil kemarin. sure, kayla, that greatest gift from Allah, is priceless! Dia adalah anugerah terindah untuk kami..
Saya suka jengkel kalo lagi nyetir ada yang protes ketika saya membunyikan klakson. Patut diingat bahwa:
1. Klakson mobil tidak dibuat untuk menganggur. Dia mesti dipakai.
2. Mobil tidak bisa bilang, "Permisi mas/mbak, tolong dong jangan di tengah jalan, saya mau lewat. Makasih......". Dia juga tidak bisa ngomong, "Eiit! Ampir nyerempet ikke! Sialan lu ya, jalan kagak pake mata. Awas ya, ntar ikke gigit baru tau rasa!"
3. Anak kecil jika bermain cenderung tidak memperhatikan sekelilingnya. Apalagi kalo main kejar-kejaran, dari tadinya ada di pinggir mereka bisa tiba-tiba saja pindah ke tengah jalan. Sebab itu kita wajib memberi tahu keberadaan kita. Caranya? Bunyikan klakson! Dan jangan samakan anak kecil dengan orang dewasa yang cukup diklakson pendek satu kali sudah mengerti, anak kecil biasanya perlu diklakson panjang. Tujuannya agar mereka betul-betul aware dengan kehadiran kita. Aman buat dia, aman juga buat kita. Itu sebabnya kenapa saya suka klakson agak ramai kalo ngelewatin gerombolan berandal kecil yang lagi main di pinggir jalan. so don't complain!
4. Orang indo entah buta warna atau tulalit punya kebiasaan berdiri bengong di pinggir jalan waktu lampu merah menyala (untuk mobil) dan baru menyeberang jalan ketika lampu hijau dan barisan mobil mulai bergerak. Imagine how stupid they are.
5. Kecepatan minimum di tol adalah 60 km/jam. Kurang dari itu berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain karena kemungkinan ditabrak dari belakang sangat besar. Dan jalan dengan kecepatan minimum berarti di lajur kiri, bukan lajur paling kanan dan tetap keukeh di situ meski sudah di-dim dan diklakson berulang kali. Mau ditabrak ya?
6. Kalo ada bundaran dan kita ingin memutar 180 derajat (U-turn), cara yang benar adalah dengan mengikuti arus mengitari bundaran membuat satu lingkaran penuh. Tapi masih ada pengemudi bodoh yang berbelok sebelum bundaran. Berbahaya buat dia karena otomatis ia harus melawan arus yang datang dari kanan. Berbahaya juga buat orang lain karena mobil yang datang dari arah berlawanan tidak bisa melihat dia.
7. Pengendara motor selalu berasumsi "karena saya bisa melihat mobil berarti mobil juga bisa melihat saya". Patut diingat kalo pandangan pengemudi mobil terbatas dan mobil butuh ruang gerak lebih banyak. Itu sebabnya kenapa klakson saya kerap berbunyi kalo ada motor yang terlalu dekat. Sekedar memberi tahu kalo posisi dia berbahaya, jika dia berhenti mendadak belum tentu saya bisa mengikuti.
So do not complain if my horn sounds since I know exactly what to do and as the man behind the steer, I know better what kind of situation we are facing off.
1. Klakson mobil tidak dibuat untuk menganggur. Dia mesti dipakai.
2. Mobil tidak bisa bilang, "Permisi mas/mbak, tolong dong jangan di tengah jalan, saya mau lewat. Makasih......". Dia juga tidak bisa ngomong, "Eiit! Ampir nyerempet ikke! Sialan lu ya, jalan kagak pake mata. Awas ya, ntar ikke gigit baru tau rasa!"
3. Anak kecil jika bermain cenderung tidak memperhatikan sekelilingnya. Apalagi kalo main kejar-kejaran, dari tadinya ada di pinggir mereka bisa tiba-tiba saja pindah ke tengah jalan. Sebab itu kita wajib memberi tahu keberadaan kita. Caranya? Bunyikan klakson! Dan jangan samakan anak kecil dengan orang dewasa yang cukup diklakson pendek satu kali sudah mengerti, anak kecil biasanya perlu diklakson panjang. Tujuannya agar mereka betul-betul aware dengan kehadiran kita. Aman buat dia, aman juga buat kita. Itu sebabnya kenapa saya suka klakson agak ramai kalo ngelewatin gerombolan berandal kecil yang lagi main di pinggir jalan. so don't complain!
4. Orang indo entah buta warna atau tulalit punya kebiasaan berdiri bengong di pinggir jalan waktu lampu merah menyala (untuk mobil) dan baru menyeberang jalan ketika lampu hijau dan barisan mobil mulai bergerak. Imagine how stupid they are.
5. Kecepatan minimum di tol adalah 60 km/jam. Kurang dari itu berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain karena kemungkinan ditabrak dari belakang sangat besar. Dan jalan dengan kecepatan minimum berarti di lajur kiri, bukan lajur paling kanan dan tetap keukeh di situ meski sudah di-dim dan diklakson berulang kali. Mau ditabrak ya?
6. Kalo ada bundaran dan kita ingin memutar 180 derajat (U-turn), cara yang benar adalah dengan mengikuti arus mengitari bundaran membuat satu lingkaran penuh. Tapi masih ada pengemudi bodoh yang berbelok sebelum bundaran. Berbahaya buat dia karena otomatis ia harus melawan arus yang datang dari kanan. Berbahaya juga buat orang lain karena mobil yang datang dari arah berlawanan tidak bisa melihat dia.
7. Pengendara motor selalu berasumsi "karena saya bisa melihat mobil berarti mobil juga bisa melihat saya". Patut diingat kalo pandangan pengemudi mobil terbatas dan mobil butuh ruang gerak lebih banyak. Itu sebabnya kenapa klakson saya kerap berbunyi kalo ada motor yang terlalu dekat. Sekedar memberi tahu kalo posisi dia berbahaya, jika dia berhenti mendadak belum tentu saya bisa mengikuti.
So do not complain if my horn sounds since I know exactly what to do and as the man behind the steer, I know better what kind of situation we are facing off.
Tuesday, April 04, 2006
Scene took place on a British Airways flight between Johannesburg and London. A white woman, about 50 years old, was seated next to a black man. Obviously disturbed by this, she called the air Hostess.
"Madam, what is the matter," the hostess asked.
"You obviously do not see it then?" she responded. "You placed me next to a black man. I do not agree to sit next to someone from such a repugnant group. Give me an alternative seat."
"Be calm please," the hostess replied. "Almost all the places on this flight are taken. I will go to see if another place is available."
The Hostess went away and then came back a few minutes later. "Madam, just as I thought, there are no other available seats in the economy class. I spoke to the captain and he informed me that there is also no seat in the business class. All the same, we still have one place in the first class."
Before the woman could say anything, the hostess continued, "It is not usual for our company to permit someone from the economy class to sit in the first class. However, given the circumstances, the captain feels that it would be scandalous to make someone sit next to someone sooooo disgusting".
She turned to the black guy, and said, "Therefore, Sir, if you would like to, please collect your hand luggage, a seat awaits you in first class."
At that moment, the other passengers who were shocked by what they had just witnessed stood up and applauded.
This is a true story.
I know this story is an old one. Perhaps you have read it somewhere. I just love to read it again, accidentaly, it was found when I browse my harddisk. In office there is always a time a minute before the office hour ends when you have nothing to do and just wait for the bell rings. By this time you might want to explore your files instead of browsing. You probably will find the-long-forgotten document that you feel like the last time you open it was a century ago. Perhaps you will wonder to yourself, "I can't believe I still keep this file. What would I do that?"
But you may also find yourself smile alone when read those old files. It's a quite fun after all and I must say, sometimes if I find a good one, let's say a leisure article or just funny video clip, I feel like I have found a treasure.
Monday, April 03, 2006
Do you:
1. Watch infotainment?
2. Buy any infotainment tabloid?
3. First thing you do when turn the tv on is search for infotainment?
4. Pay attention and have a deep interest on almost every headline the infotainment delivers to you?
5. Place infotainment above all others? Even if a huge comet is running toward the earth and everybody is rush to mars, you still sit in front of your tv because you do not want to miss the story?
If for all those questions above the answer is yes, all I can say is *sigh*... Hello? anybody there? Is there still any normal human like me out there? What happened to the world?
I know infotainment probably the best choice when you have no idea what movie to watch, have nothing to do and there is no better option. Instead of suck sinetron, perhaps this one still better but hei infotainment just like junk food. Too many will kill you.
1. Watch infotainment?
2. Buy any infotainment tabloid?
3. First thing you do when turn the tv on is search for infotainment?
4. Pay attention and have a deep interest on almost every headline the infotainment delivers to you?
5. Place infotainment above all others? Even if a huge comet is running toward the earth and everybody is rush to mars, you still sit in front of your tv because you do not want to miss the story?
If for all those questions above the answer is yes, all I can say is *sigh*... Hello? anybody there? Is there still any normal human like me out there? What happened to the world?
I know infotainment probably the best choice when you have no idea what movie to watch, have nothing to do and there is no better option. Instead of suck sinetron, perhaps this one still better but hei infotainment just like junk food. Too many will kill you.
Subscribe to:
Posts (Atom)