jujur saja, saya merasa puasa ramadhan itu lebih mudah dikerjakan ketimbang puasa lainnya. mungkin karena suasananya yang mendukung, jam kerja lebih pendek, banyak orang juga puasa, yang tidak puasa sungkan makan-makan di depan orang puasa sehingga rasanya tidak sendirian berpuasa. apalagi hari-hari terakhir ramadhan rasanya cepat sekali tau-tau sudah maghrib.
tapi setelah ramadhan usai, mau mengerjakan puasa sunnah lainnya koq rasanya berat sekali. mau mulai saja berat belum mikirin yang lain bisa enak-enak makan ayam bakar dan es teh manis di rm padang sementara kita bengong di ruangan. belum mikirin jam kerja yang tetap padahal ketika ramadhan jam kerja diperpendek juga percuma, lantaran semua kantor mengurangi jam kerja akibatnya pulang kantor tetap saja macet dan sampai di rumah tetap saja sudah malam.
kalo sudah begitu biasanya saya teringat pada salah satu artikel yang pernah dibaca, ketika kita berbaring di dalam kubur maka ada lima perkara yang menjaga kita dari malaikat penyiksa (siksa kubur itu memang ada sodara-sodara!) masing-masing berjaga di kepala, kedua tangan dan kedua kaki. Kelimanya adalah shalat kita, zikir kita, sedekah kita, puasa kita dan satu lagi yang saya tidak ingat. ketika malaikat penyiksa datang,ia akan dihalau pergi. jadi dari pada di kubur nanti sendirian, lebih baik saya cari teman dari sekarang

, lagi pula saya lebih suka kehausan di dunia dari pada di akhirat -sepotong kalimat yang akhirnya sering saya ucapkan untuk motivasi diri-.
bukannya mau menjadi AA Hawk
*memang rada gak pantes kedengarannya
* dan membuka pesantren ato bikin album duet dengan penyanyi cantik ato jadi ustadz Hawk
*lebih gak pantes lagi
* yang ganteng dan digilai ibu-ibu muda dengan mengetik postingan seperti ini, jadi mohon jangan berpikiran terlalu jauh.
*confident-still-rules.com*