selama beberapa minggu ini saya kerap kali harus mendemonstrasikan ilmu-ilmu khusus yang jarang dikeluarkan. jika biasanya memakai ilmu
meraba dan
meremas, belakangan diganti dengan ilmu memijat yang dipadu dengan aji welut putih, yaitu jurus melumuri tubuh dengan minyak cinta, maksud saya minyak tawon agar tangan lebih licin dan mudah meluncur. saya juga harus merelakan armada
kapal perang dan
tentara saya
di sini menunggu perintah lebih lama dari seharusnya karena istri tercinta minta ditemani nonton kisah sophia latjuba dan hughes sambil disayang-sayang. untunglah sebagai prajurit terlatih mereka sangat pengertian. tidak pernah protes apalagi membangkang. ah disiplin militer terkadang memang berguna.
saya juga akhirnya terbiasa dengan peran baru dari sekedar penikmat beralih menjadi pembuat. kalo biasanya saya menjadi penikmat susu

, kini tiap pagi harus membuat susu prenagen untuk kebutuhan asupan gizi istri. catatan: saya lebih memilih segelas susu coklat ato vanila ketimbang nescafe di pagi hari.
sehubungan dengan kehamilan ini, selain tukang bubur kacang hijau dan ketan item yang jadi rajin mengunjungi kami setiap sabtu dan minggu pagi, tukang roti pun jadi rajin berpatroli di sekitar rumah sebab biasanya pagi-pagi harus ada roti tawar isi kaya ato coklat untuk cemilan di jalan. saya juga tiba-tiba jadi paham seluk beluk rumah sakit dan tahu apa itu arti Spog di belakang nama seorang dokter. saya juga mendapati diri saya menjadi lebih cerewet soal kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi istri, terutama kalo siomay dijadikan alternatif pengganti nasi dan sayuran

jadi rekan-rekan yang saya cintai

jika ada yang mengatakan biasanya wanita hamil menjadi lebih manja dan kolokan

, percayalah bahwa anggapan itu tak jauh-jauh amat dari kenyataan.